Indonesia U16 akhirnya menuntaskan mimipinya meraih juara AFF 2018 setelah mengalahkan U16 Thailand dengan adu penalti yang berakhir (5-4). Diantara para skuad asuhan Fakhri Husaini ini salah satu winger yang memiliki skill serta kecepatan tinggi memiliki masa sulit setelah ditipu dan ditelantarkan oleh oknum pencari bakat.
Dilansir dari Tribunnews.com (9/8/2018) mungkin jalan berliku dan pelik yang dialami Mochammad Supriadi sebelum berada di Timnas U16 Indonesia merupakan bagian jalan takdir yang ditunjukkan oleh Allah SWT. Selain kisah sepatu 30 ribu jerih payahnya menabung ingin memiliki sepatu bola, ternyata punya kisah lain yang lebih memilukannya.
Berangkat dari sebuah desa bernama Rungkut, Surabaya, Supriadi dibawa ke Jakarta oleh orang yang mengaku pencari bakat dengan membayar Rp. 1,8 juta. Namun bukannya bermain bola, ia malah ditelantarkan di Jakarta. Untuk dapat bertahan hidup, dia pun harus rela menjual sepatu dan baju-bajunya.
Ditengah perjuangannya anak seusia 15-an tahun yang terlunta-lunta di tengah kota Jakarta, beruntung Supriadi bertemu dengan seseorang dan mengajaknya ke sekolah sepak bola Bina Taruna. Semenjak itu kehidupannya membaik tak lagi kelaparan dan segala kebutuhannya terpenuhi. Supriadi hanya fokus bermain bola hingga satu kesempatan mengikuti seleksi timnas U16.
Mungkin saja oknum yang mengaku pencari bakat tersebut menyaksikannya kala Supriadi tampil menjadi salah satu bintang dipartai final melawan Thailand, Sabtu (11/8/2018) di Stadion Deltras Sidoarjo. Pastilah dia menyesal sudah menipunya yang ternyata yang ditelantarkannya adalah mutiara.
SUMBER : UCNEWS.COM
Dilansir dari Tribunnews.com (9/8/2018) mungkin jalan berliku dan pelik yang dialami Mochammad Supriadi sebelum berada di Timnas U16 Indonesia merupakan bagian jalan takdir yang ditunjukkan oleh Allah SWT. Selain kisah sepatu 30 ribu jerih payahnya menabung ingin memiliki sepatu bola, ternyata punya kisah lain yang lebih memilukannya.
Berangkat dari sebuah desa bernama Rungkut, Surabaya, Supriadi dibawa ke Jakarta oleh orang yang mengaku pencari bakat dengan membayar Rp. 1,8 juta. Namun bukannya bermain bola, ia malah ditelantarkan di Jakarta. Untuk dapat bertahan hidup, dia pun harus rela menjual sepatu dan baju-bajunya.
Ditengah perjuangannya anak seusia 15-an tahun yang terlunta-lunta di tengah kota Jakarta, beruntung Supriadi bertemu dengan seseorang dan mengajaknya ke sekolah sepak bola Bina Taruna. Semenjak itu kehidupannya membaik tak lagi kelaparan dan segala kebutuhannya terpenuhi. Supriadi hanya fokus bermain bola hingga satu kesempatan mengikuti seleksi timnas U16.
Mungkin saja oknum yang mengaku pencari bakat tersebut menyaksikannya kala Supriadi tampil menjadi salah satu bintang dipartai final melawan Thailand, Sabtu (11/8/2018) di Stadion Deltras Sidoarjo. Pastilah dia menyesal sudah menipunya yang ternyata yang ditelantarkannya adalah mutiara.
SUMBER : UCNEWS.COM